Karena acara batal, saya harus menyiapkan rencana piknik. Jadilah kami camping di Cibalung, Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Saya kira, tempat wisata ini jauh dari Bogor. Ternyata, hanya butuh waktu tak lebih dari satu jam dari rumah kami di Ciomas. Apalagi jika berangkat pagi dari rumah, dijamin pasti lebih cepat.
Saya beruntung berangkat pagi, karena masih kebagian tenda, yang kami sewa cukup murah, sekitar 600 ribu. Ini adalah harga sewa tenda standar, dengan sebuah tenda dan 4 sleeping bag. Pas, sudah.
Saya sengaja tidak menyewa tenda yang mewah, biar anak-anak merasakan camping beneran. Ini alasan yang terdengar mendidik, untuk menggantikan kata "ngirit."
Saya datang ke tempat ini saat libur akhir pekan panjang. Ternyata, semakin siang, tempat wisata ini semakin ramai. Bahkan, menjelang sore makin banyak tamu datang. Tidak semua tamu menyewa tenda, sebagian menyewa vila yang cukup nyaman, karena luas, dan harga terjangkau.
Hanya saja, makanan menjadi masalah di sini. Tamu banyak, tapi tempat makan kurang memadai. Ada resto, tapi persediaan dan pelayan terbatas. Bisa pesan, tapi terbatas waktu, pada jam-jam tertentu. Itupun lama.
Beruntung, kami mendapat jatah makan pagi, satu paket dengan harga sewa tenda. Untuk makan malam, kami harus memesan dan membayar lagi.
Selain tempat camping, tempat ini menyediakan tempat bermain dan outbound. Anak saya yang kedua, Haedar, suka tantangan. Dia mencoba flying fox, seharga Rp 25 ribu, untuk sekali terbang. Beberapa wahana bermain gratis, juga bernuansa alam terbuka.
Pada malam hari, beberapa tenda menyewa api unggun. Karena saya menyewa tenda standar, saya tidak mendapat fasilitas ini. Jadi, saya menyarankan anak-anak saya, bergabung dengan tenda yang punya fasilitas api unggun. Lumayan, mereka punya kenalan dan cerita, dengan trik gratisan.
Saat pagi, ada wisata jalan ke kampung di sekitar tempat camping. Anak-anak saya senang berjalan di jalan kampung. Lumayan, buat mengenalkan alam desa di sekitar Bogor, yang ternyata masih asri.
Yang tak kalah seru, tentu saja tiket gratis di water park. Anak-anak saya bermain sepanjang pagi, sebab menjelang siang, jalan kembali ke Bogor bakal macet dari arah Sukabumi.
Dan yang pasti, Haedar, anak saya yang kedua, sudah bisa melupakan Eyang Putrinya, yang batal datang ke Bogor.
Saya kira, tempat wisata ini jauh dari Bogor. Ternyata, hanya butuh waktu tak lebih dari satu jam dari rumah kami di Ciomas. Apalagi jika berangkat pagi dari rumah, dijamin pasti lebih cepat.
Saya beruntung berangkat pagi, karena masih kebagian tenda, yang kami sewa cukup murah, sekitar 600 ribu. Ini adalah harga sewa tenda standar, dengan sebuah tenda dan 4 sleeping bag. Pas, sudah.
Saya sengaja tidak menyewa tenda yang mewah, biar anak-anak merasakan camping beneran. Ini alasan yang terdengar mendidik, untuk menggantikan kata "ngirit."
Saya datang ke tempat ini saat libur akhir pekan panjang. Ternyata, semakin siang, tempat wisata ini semakin ramai. Bahkan, menjelang sore makin banyak tamu datang. Tidak semua tamu menyewa tenda, sebagian menyewa vila yang cukup nyaman, karena luas, dan harga terjangkau.
Hanya saja, makanan menjadi masalah di sini. Tamu banyak, tapi tempat makan kurang memadai. Ada resto, tapi persediaan dan pelayan terbatas. Bisa pesan, tapi terbatas waktu, pada jam-jam tertentu. Itupun lama.
Beruntung, kami mendapat jatah makan pagi, satu paket dengan harga sewa tenda. Untuk makan malam, kami harus memesan dan membayar lagi.
Selain tempat camping, tempat ini menyediakan tempat bermain dan outbound. Anak saya yang kedua, Haedar, suka tantangan. Dia mencoba flying fox, seharga Rp 25 ribu, untuk sekali terbang. Beberapa wahana bermain gratis, juga bernuansa alam terbuka.
Pada malam hari, beberapa tenda menyewa api unggun. Karena saya menyewa tenda standar, saya tidak mendapat fasilitas ini. Jadi, saya menyarankan anak-anak saya, bergabung dengan tenda yang punya fasilitas api unggun. Lumayan, mereka punya kenalan dan cerita, dengan trik gratisan.
Saat pagi, ada wisata jalan ke kampung di sekitar tempat camping. Anak-anak saya senang berjalan di jalan kampung. Lumayan, buat mengenalkan alam desa di sekitar Bogor, yang ternyata masih asri.
Yang tak kalah seru, tentu saja tiket gratis di water park. Anak-anak saya bermain sepanjang pagi, sebab menjelang siang, jalan kembali ke Bogor bakal macet dari arah Sukabumi.
Dan yang pasti, Haedar, anak saya yang kedua, sudah bisa melupakan Eyang Putrinya, yang batal datang ke Bogor.