06 April 2016

Cerita Pagi

Kemarin malam, saya pulang malam, dan menemukan secarik kertas menempel di dinding. Anak saya kedua, Haedar, menulis surat untuk saya. Dia memberitahu, sepedanya rusak. Standar sepedanya masuk roda, sehingga roda macet, tidak bisa jalan.

Istri saya bilang, surat itu sudah ada sejak kemarin. Saya ingat, dua hari sebelumnya saya ke kantor naik sepeda. Saat pulang, saya kehujanan. Sampai rumah, saya tidak sempat menengok ke dinding, meski saya menemukan sepeda anak saya rusak. Esok paginya, saya sempat memperbaiki sepeda Haedar sebelum berangkat kantor.

Tadi pagi, Haedar bikin heboh lagi. Sebelum berangkat ke kantor, dia cerita, kemarin dia main ke kampung sebelah. Dia sempat dikejar anjing, dan masuk selokan. Sandal sebelah yang dia pakai tertinggal. Kata neneknya, Haedar pulang dengan baju basah kuyup.

Istri saya meninggalkan pesan ke bibi, pembantu saya, sebelum berangkat ke kantor. "Bilang ke Dede, kalau main jangan jauh-jauh," kata istri saya. 

Saya hanya diam. Dalam hati saya bilang, anak saya yang satu ini memang punya banyak cerita.