12 November 2015

Bapak

Banyak cerita soal bapak, tetapi cerita dari ibu saat berangkat haji tahun 2008, selalu saya ingat.

Suatu saat di Mekkah, ibu kehilangan bapak. Ibu panik, sebab ini pertama kali bapak ke luar negeri. Ibu mengira bapak tersesat.

Setelah beberapa jam hilang, bapak ditemukan di sekitar Masjidil Haram. Bapak bilang waktu itu, "Saya pergi haji untuk ibadah. Maka saya lupakan anak-istri." Begitu kira-kira ucapan bapak.

Orang bilang, bapak orangnya ikhlas. Tanpa pamrih. Lurus saja. Tak heran, banyak orang melayatnya, saat meninggal Juni 2010.

Saat itu hujan deras. Hujan mendadak berhenti, saat peti jenazah bapak diangkat menuju pemakaman.

Saya menyaksikan itu, dan saya tidak heran. Saya percaya apa kata orang, "Bapakmu itu orangnya ikhlas." Hujan berhenti itu hanya sambutan alam.

Tanah memang basah saat jenazah bapak masuk makam. Saya tidak bersedih saat itu. Saya percaya bapak punya tempat sendiri di alam berbeda. Dan bapak sudah pulang.

Setelah beberapa saat, baru saya rindu kehilangan. Berasa ada, saat tidak ada. Selamat hari bapak.

09 November 2015

Teka-teki

Anak saya yang kedua, Haedar, memang usil. Dia suka menyembunyikan sandal kakaknya--Haekal, atau apalah, ada saja yang dia lakukan.

Suatu ketika, Haedar iseng. Kami sedang salat di sebuah mal di Bogor. Dia menaruh sandal di loker berkunci. Saya anggap ini biasa saja.

Usai salat, dia hanya mengambil sandal saya dan sandal dia sendiri. Sandal kakaknya dia taruh di sebuah loker yang saya tidak tahu.

Setahu saya, Haedar menaruh sandal di loker nomor 11. Masalahnya, kunci loker itu tidak ada. Haedar biasanya menyembunyikan kunci loker di kantongnya, saat iseng seperti ini. Tapi kali ini, tidak. Kuncinya loker 11 entah di mana.

Saya dan kakaknya, Haekal, mulai mengamati loker satu-satu. Ternyata, Haedar menyiapkan sebuah teka-teki.

Di salah satu loker yang terbuka, dia menaruh salah satu kunci. Kunci itu akan membuka salah satu loker. Di dalam loker itu, masih ada kunci loker yang lain. Jika loker itu terbuka, baru di situ kunci loker nomor 11 berada.

Akhirnya, kakaknya, Haekal, menemukan sandalnya di loker nomor 11. Menurut saya, untuk ukuran anak kelas 1 SD seperti Haedar, keisengan kali ini membuat saya sedikit bangga. Bisa juga dia bikin teka-teki.