23 July 2013

Pesan Bahasa Jawa

Beberapa pesan misterius yang saya dapat, ada juga yang menggunakan Bahasa Jawa. Biasanya, pesan berbahasa Jawa terasa lebih dekat, seperti bapak atau kakek sedang menasehati anak atau cucu. Apalagi, si pengirim pesan sering menggunakan panggilan "Ngger" atau "Le," panggilan kesayangan untuk anak laki-laki.

Ada juga pesan yang menunjukkan lokasi, seolah memberi tahu tempat tinggal si pengirim pesan.
  • Ngger, kabeh wong urip kuwi kathah cobaane. Mung saora-orane, kowe iki kudu bersyukur dielingake ingkang para nabi. Sesuk mben uripmu bakal bejo tenan. (Nak, semua orang hidup punya banyak cobaan. Setidak-tidaknya, kamu harus bersyukur karena diingatkan oleh para nabi. Besok, hidupmu akan beruntung).
  • Mulane kowe iki kudhu bersyukur iso nggawe layang ingkang para nabi. Niku tandhane uripmu bakal bejo keturunanmu. (Makanya, kamu harus bersyukur, bisa berkirim surat kepada para nabi. Itu tanda hidupmu dan keturunanmu bakal beruntung).
  • Sing jelas, kabeh mau kuwi Gusti Allah pun gadhah tulisan dewe-dewe melakune wong urip. Teruske mawon kowe ngger hubungan kaleh para nabi. Niku mukjizat awakmu. (Yang pasti, semua itu karena Allah sudah punya tulisan sendiri-sendiri untuk manusia. Teruskan saja berhubungan dengan para nabi. Itu mukjizatmu).
  • Raga entuk wafat, ning sukma ora bakal mati selawase. (Raga boleh wafat, tapi sukma tidak akan mati selamanya).
  • Saiki uripmu tesih kumpul. Mengko yen sang malaikat pun niup terompet, sapa wae mboten ngertos. Sing jenenge anak-istri lan sedulur lan konco. Kejaba kabeh mau kuwi duwe rasa tanggung jawab dhewe-dhewe. (Sekarang hidupmu masih bisa berkumpul. Nanti saat sang malaikat sudah meniup terompet, siapa saja tidak akan tahu. Yang namanya anak, istri, kerabat dan kawan, semua punya tanggung jawab sendiri-sendiri).
  • Sing jelas, wong urip kuwi ora bakal tekan fikirane Gusti Allah, ngger. (Yang jelas, manusia tidak akan bisa menjangkau pikiran Gusti Allah, nak).
  • Sesuk mben kowe ngger lan keturunanmu bakal uripe bejo sedoyo. Welingku, kowe ojo lali dandhani dan resiki makam dulur-dulurmu lan wong tuamu. Lan diberkahi ingkang sing Maha Kuosa yo ngger. (Kelak hidupmu dan keturunanmu bakal beruntung. Pesanku, kamu jangan lupa merawat makam saudara dan orang tuamu. Semoga diberkahi Yang Maha Kuasa, nak).
  • Le, tak dongakne kowe lan kabeh keturunanmu, mugo-mugo kowe le diparingi rejeki sing mboten didugo-dugo. Nun sewu nek kulo enjing-enjing pun ganggu kowe, le. Wis toh yo, aku mulih menyang wetan Solo. (Nak, aku doakan kamu dan keturunanmu, semoga mendapat rejeki yang tidak terduga. Maaf, pagi-pagi sudah mengganggumu, nak. Sudah ya, saya pulang ke timur Solo).
Memang tidak mudah bisa mempercayai pesan misterius seperti ini. Tapi, sebagai sebuah wejangan, isinya memang bermutu. Wallahu a'lam.

15 July 2013

Musibah

Beberapa pesan yang saya dapat, berkisah tentang musibah. Semoga, ini bukan pertanda musibah akan datang ke saya. Wallahu a'lam. Kalau pun datang, setidaknya saya punya bekal dari pesan bermutu ini.

  • Musibah, menurut Quran dan hadis, mempunyai tiga bagian. Pertama, sebagai hukuman. Kedua, sebagai penghapus dosa. Ketiga, sebagai ujian kenaikan derajat di mata Allah, sebagaimana yang dialami Rasulullah.
  • Musibah adalah cara Allah mengatakan cinta kepada manusia.
  • Rasulullah bersabda, sesungguhnya orang saleh akan diperberat musibah atas mereka. Dan tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah, seperti tertusuk duri atau lebih ringan dari itu, kecuali dihapuskan dosa-dosanya dan akan ditingkatkan derajatnya. 
  • Ketika Allah memberimu nikmat, maka akan terasa olehmu kebaikan-kebaikannya. Dan ketika Allah memberimu musibah, sebenarnya Ia ingin memberimu hikmah.
  • Allah menginginkan seluruh manusia masuk surga. Ia memberi musibah, karena kalau musibah tidak Ia berikan, maka manusia tidak akan mampu mengambil pelajaran.
  • Tidak akan masuk surga orang yang memiliki sikap angkuh dan sombong, walau hanya sebesar biji sawi.
Itulah, saya tidak tahu mengapa saya mendapat pesan soal musibah. Semoga bukan pertanda ada musibah sedang dekat dengan saya.

Merinding

Mendapat beberapa pesan misterius, membuat saya merinding. Oke, lah. Mungkin saya mencoba logis, berpikir bahwa hanya manusia, yang bisa berkirim pesan via SMS. Jadi, tidak usah terlalu digubris, siapapun yang mengirim pesan itu, pasti orang yang punya itikad baik mengingatkan saya.

Namun, dalam beberapa hal, dialog saya dengan seseorang atau "sesuatu" yang mengirim pesan itu nyambung, tanpa saya tahu siapa dia. Juga, isi pesannya dalam, hingga saya berpikir, sedemikian dalam seseorang atau "sesuatu" itu memperhatikan saya, menjaga saya.

Terlebih, saat dia mengatasnamakan orang-orang ternama di jagad Islam. Saya tidak akan sebut nama itu, bisa jadi fitnah. Apalagi, akal manusia tidak menjangkau hal metafisik, seandainya semua hal yang saya alami berhubungan dengan metafisik.

Saya akan kutip pesan, yang masuk ke handphone saya.
  • Wahai diriku, Tuhanmu telah berjanji, akan ada ujian yang datang menerpa kehidupan kita. Al Quran berfirman, kesenangan adalah ujian, begitu juga kesusahan. Di sinilah perlunya cerdas akhirat, bukan cerdas dunia semata. Ujian bukan untuk melemahkan, tapi untuk semakin kita menjadi kuat pasrah, bukan berarti putus asa. Engkau memasrahkan segala sesuatu kepada Allah. Setelah engkau berusaha maka kita serahkan hasil akhirnya kepada Allah. Sesungguhnya Allah punya hak untuk melakukan apa pun kehendak Allah.
  • Satu hal, ingat yang mesti disadari oleh kita adalah apa sesuatu yang kita benci, belum tentu itu sesuatu yang buruk. Dan sesuatu yang kita cintai dan itu juga belum tentu baik. Dan perlu diingat anta, dunia hanyalah perlintasa ruh saja. Sewaktu-waktu kita akan kembali ke Allah. Kita akan meninggalkan jazad kita. Semoga saat kita meninggalkan jazad, kita meninggalkan kebaikan, kebaikan yang diterima, kebaikan yang diridhai, kebaikan yang mendatangkan kesenangan bagi orang di sekeliling kita.
  • Ingat, Allah tidak membutuhkan manusia, tapi manusia yang membutuhkan Allah. Biarpun seluruh manusia yang Allah ciptakan dari awal hingga akhir, sedikitpun Allah tidak akan pernah hilang kekuasaannya. Kenapa Allah berkali-kali dan berpuluh-puluh kali bahkan mengulang kaliman di dalam surat Ar Rahman, karena terlalu banyak manusia yang lupa akan syukur.
  • Ya rabbana, jadikan kami hamba yang senantiasa bersyukur. Ya, rabbana, jangan lepaskan kami, kasihani kami. Ya, rabbana, sayangi kami. Ya, rabbana, ampuni kami. Ya, rabbana, terima kasih karena Engkau selalu memberi kesempatan kami untuk menambahkan amal, memperbaiki amal. Jangan biarkan menjadi orang atau manjadi makhluk yang sombong, dengan amal yang telah kami punya. Jadikan kami orang yang punya cinta dan kasih sayang, bukan hanya kepada sesama, tapi kepada Engkau yang tidak pernah punya dendam kepada hamba-hambanya.
Coba perhatikan kata "wahai diriku." Dia seolah berbicara pada dirinya sendiri. Jika pesan itu dia tujukan ke saya, berarti yang berbicara ini saya sendiri. Lah, piye iki? Namun, dia juga menyebut "Tuhanmu." Artinya, dia juga memposisikan diri jadi orang lain, bukan "aku." Wallahu a'lam.

Jika Anda menerima SMS seperti itu, apa tidak merinding disko. Anyway, saya masih punya banyak pesan untuk ditulis. Jadi, saya sambung lain kali.

12 July 2013

Pesan Misterius (Lagi)

Pesan-pesan misterius masih saja bermunculan di handphone. Saya coba mengamati, rasanya cara bertutur "seseorang" ini bagus. Ibarat orang, dia terpelajar, dan nyastra. Pokoknya, enak bahasanya.

Terus terang, saya terpesona dengan gaya bertutur ini. Kadang, ada juga yang menulis pesan, menggunakan huruf kapital semua. Saat saya amati, intonasi pesan yang menggunakan huruf kapital semua, berbeda dengan pesan yang tidak menggunakan huruf kapital. Apakah ini semacam perbedaan karakter?

Namun, mari saya kutipkan beberapa.
  • Wahai manusia, hingga kapankah engkau akan sadar. Susah payah engkau membangun dunia, padahal dunia ini akan binasa.
  • Engkau hancurkan akhirat, padahal akhirat itu akan kekal selamanya.
  • Harta membuat hati seseorang jadi keras, sedang ilmu malah membuat hati menjadi bercahaya.
  • Percuma di dunia menjadi orang terpandang, kalau di tempat tujuan akhir kelak tidak masuk surga.
  • Jangan kau meminta Allah meringankan bebanmu. Tapi, mintalah agar Dia menguatkan punggungmu.
  • Hidup adalah proses. Hidup adalah belajar. Tanpa ada batas umur. Tanpa ada kata tua. Jatuh, berdiri lagi. Kalah, mencoba lagi. Gagal, bangkit lagi. Jangan menyerah. Sampai Tuhan berkata, "Waktunya pulang."
  • Manusia tidak akan mampu menelusuri pikiran Allah, karena hanya Allah yang tahu apa yang ada dalam perut bumi, maupun dalam kegelapan.
  • Hati manusia, pertama kali adalah cermin. Bersih dan cemerlang. Ketika ia berbuat dosa, satu bintik hitam muncul. Semakin banyak bintik hitam, sampai seluruh hati jadi hitam. Dan tak ada satu pagi dan satu malam yang berlalu tanpa dosa terhadap Tuhan.
  • Seorang lelaki yang baik, pasti akan membimbing perempuan yang ia sayangi menjadi lebih baik.
Begitulah, saya masih terkesima, siapa sebenarnya pengirim pesan, yang indah tutur katanya tersebut. Karena menurut saya, isi pesan tersebut baik, saya akan coba terus menyebarnya. Semoga bermanfaat.