Cepat Pulang!
Dua tahun tidak pulang kampung. Ada rasa memanggil. Sudah lama. Kali ini, akan datang bersama anakku, si ganteng itu. Tapi nanti, setelah melewatkan dua minggu Bulan Puasa di Flores.
Semoga bapakmu ini cepat pulang, ya, Nak. Biar kita lekas ketemu eyangmu. Bukannya kamu selalu ingin bepergian, seperti aku lihat di binar matamu. Nah, ini kesempatanmu.
Juga, agar kau tidak lupa asalmu. Jadi, tunggu bapakmu, yah!
18 September 2007
Transfigurasi
Tuhan menjelma menjadi seorang papa, meminta-minta penuh iba. Tapi Musa mengabaikannya. Konon, Musa menyesal setengah mati, ketika Tuhan mengabarkan penjelmaan-Nya itu, kemudian waktu. Itulah sepenggal kisah Nabi Musa.
Saya kadang merinding, takut dan bimbang. Seorang papa yang mengerubungi saya setiap hari di stasiun, yang manakah penjelmaan Tuhan. Tapi kadang hati yang memilih. Ada suara yang menuntun merogoh sekeping uang lima ratusan, atau selembar uang ribuan di kantong. Tuhan apa bukan, mending dikesampingkan. Sing penting niate. Bismillah.
Tuhan menjelma menjadi seorang papa, meminta-minta penuh iba. Tapi Musa mengabaikannya. Konon, Musa menyesal setengah mati, ketika Tuhan mengabarkan penjelmaan-Nya itu, kemudian waktu. Itulah sepenggal kisah Nabi Musa.
Saya kadang merinding, takut dan bimbang. Seorang papa yang mengerubungi saya setiap hari di stasiun, yang manakah penjelmaan Tuhan. Tapi kadang hati yang memilih. Ada suara yang menuntun merogoh sekeping uang lima ratusan, atau selembar uang ribuan di kantong. Tuhan apa bukan, mending dikesampingkan. Sing penting niate. Bismillah.
Subscribe to:
Posts (Atom)