01 February 2007

Kangen



Anakku, kamu kok bikin kangen bapakmu, sih!
Sheldon

... Saya menemukan artikel ini di Koran Tempo ...

Pemuja Wanita Itu Pergi

Aku menatap ke langit dan berujar, "Jika benar ada Tuhan, perlihatkanlah wajahmu kepadaku."

Pertanyaan itu menyeruak tatkala usia Sydney Sheldon baru 17 tahun. Ketika itu, 1934, novelis kondang yang banyak menyabet penghargaan dalam tiga bidang (teater Broadway, film, dan televisi) itu masih bekerja di sebuah toko obat bernama Afremow di Chicago.

Sheldon memang seperti mencari Tuhan ketika negerinya dilanda krisis ekonomi. Ratusan bank harus tutup. Puluhan usaha gulung tikar. Lebih dari 13 juta manusia kehilangan pekerjaan.

Penggalan kisah itu tertuang dalam buku terakhir Sheldon, The Other Side of Me, yang terbit pada 2005. Tak seperti 16 buku sebelumnya yang berupa novel, buku ini berkisah tentang perjalanan hidup sang penulis.

Dan Selasa lalu, Sheldon bertemu dengan Tuhan yang ingin dia lihat wajahnya ketika menginjak dewasa itu. Menurut Warren Cowan, yang menerbitkan bukunya, Sheldon meninggal pada usia 89 tahun akibat komplikasi radang paru-paru yang dideritanya.

Istrinya, Alexandra, dan anak perempuannya yang juga penulis, Mary Sheldon, berada di samping Sheldon sewaktu dia mengembuskan napas terakhir di Eisenhower Medical Center, Rancho Mirage, Los Angeles.

"Saya kehilangan teman lama dan terkasih," kata Cowan. "Bertahun-tahun menggeluti bisnis (penerbitan) ini, saya tidak pernah mendengar sebuah kata-kata kasar tentangnya (Sheldon)."

Sheldon baru ganti profesi sebagai penulis novel ketika menginjak usia setengah abad pada 1969. Rage of Angeles, The Other Side of Midnight, Master of the Game, dan If Tomorrow Comes merupakan novel-novel laris yang melejitkan nama Sheldon. Karya-karyanya memiliki alur cerdas yang penuh ketegangan dan sensualitas, sehingga membikin pembaca terus mengikutinya sampai akhir cerita.

"Saya mencoba menulis buku-buku saya yang membuat pembaca tidak mau berhenti membaca," kata Sheldon dalam sebuah wawancara pada 1982. "Saya mencoba membuat mereka agar ketika selesai membaca satu bab akan penasaran membaca bab selanjutnya".

Kenapa begitu banyak wanita dalam novel-novelnya? Sheldon mengatakan, "Saya suka menulis tentang perempuan yang punya bakat dan kemampuan. Namun, yang paling penting, sifat kewanitaan mereka. Kekuatan yang hebat sekali karena laki-laki tidak ada apa-apanya tanpa mereka."

Berbeda dengan penulis lainnya, Sheldon mendikte setiap 50 halaman bukunya per hari ke sekretarisnya atau lewat alat perekam. Ini terus dilakukan sampai 1.200 atau 1.500 halaman. "Lalu saya menulis ulang sampai 12 atau 15 kali. Saya menghabiskan hari-hari selama setahun untuk menulis ulang."

Sheldon mulai menulis sewaktu masih usia belia. Masa kanak-kanak dihabiskannya di Chicago, tanah kelahirannya. Pada umur 10 tahun, dia pertama kali membuat karya yang dijual, yaitu sebuah puisi, yang laku US$ 10. Sewaktu bekerja di Northwestern University dia membikin cerita pendek buat kelompok teater di situ.

Sheldon, yang pernah menjadi pilot pesawat tempur pada Perang Dunia II, menyabet Piala Oscar untuk skenario asli terbaik pada 1974 lewat film The Bachelor and the Bobbysoxer. Dia juga menggondol Piala Emmy lewat serial televisi yang dibikin dan diproduserinya, I Dream of Jeannie. AP/SS KURNIAWAN

Novel Laris Itu

Sejak 1969, 16 novel ditulis Sydney Sheldon dan rata-rata menjadi best seller selama berminggu-minggu. Buku tentang perjalanan hidupnya diterbitkan pada 2005.

1969 The Naked Face
1974 The Other Side of Midnight
1975 A Stranger in the Mirror
1977 Bloodline
1980 Rage of Angels
1982 Master of the Game
1986 If Tomorrow Comes
1987 Windmills of the Gods
1988 The Sands of Time
1990 Memories of Midnight
1991 The Doomsday Conspiracy
1992 The Stars Shine Down
1994 Nothing Lasts Forever
1998 Tell Me Your Dreams
2000 The Sky is Falling
2004 Are You Afraid of the Dark?2005 The Other Side of Me