Monsieur Pembikin Ketawa
GOSCINNYRIX UDERZORIX VIS COMICA
(Kekuatan untuk membuat ketawa)
Semboyan diatas ada dalam komik Asterix dan Puteri Rahazade (versi Inggrisnya berjudul Asterix and the Magic Carpet atau Astérix chez Rahazade dalam versi Perancis). Biasanya, wajah para pahlawan Galia rekaan Albert Uderzo dan René Goscinny menjadi halaman perkenalan di awal buku. Maka, selain si kecil Asterix dan si gendut Obelix, muncullah wajah pak dukun Panoramix, pak lurah Abraracourcix dan penyanyi sumbang Assurancetourix.
Pada edisi Puteri Rahazade ini, halaman perkenalan itu berganti dengan wajah Uderzo yang berpostur Obelix--lengkap dengan menhir di punggung--dan wajah Goscinny bertubuh Asterix, lengkap dengan topi tanduk bulunya. Dan semboyan itu--yang menurut komik Asterix berasal dari epigram zaman Romawi tentang Terence, seorang Pujangga Latin--mengelilingi gambar Uderzo dan Goscinny yang tersenyum itu. Gambar yang sama juga muncul pada edisi Obelix yang Malang (Asterix and Obelix All at Sea/La Galère d'Obélix, terbit 1996).
Ini mungkin kejahilan tukang gambar Uderzo. Dia seperti pamer diri, jika mereka berdua menyimpan kekuatan membuat orang tertawa. Tapi, bagi Rahartati Bambang Haryo--penerjemah yang ikut andil membuat populer Asterix di Indonesia dengan gaya adaptasinya--kejahilan ini punya arti lain. "Uderzo sangat menghormati Goscinny," kata Rahartati.
Puteri Rahazade memang terbit pada tahun 1987, sepuluh tahun setelah kematian Goscinny pada 2 November 1977. Karena itu, Rahartati menduga, gambar karikatur yang menggantikan wajah Asterix dan Obelix itu merupakan cara Uderzo menghargai sahabatnya.
Terlahir dengan nama asli Alberto, Aleandro Uderzo (dengan koma di belakang Alberto), Uderzo lahir di Normandia, Perancis pada 25 April 1927. Namanya berasal dari sebuah desa bernama Oderzo (biasa disebut Uderzo) di Italia. Orang tua Uderzo, Silvio Uderzo dan Irla Christina Uderzo, memang imigran Italia yang menyeberang ke Perancis pada tahun 1922.
Uderzo lahir dengan "kelebihan", berupa dua jari tambahan di ruas kelingking jarinya. Mungkin kelebihan ini yang membuat Uderzo mahir menggambar Mickey Mouse, pujaannya semasa kecil. (Kelak, jari tambahan ini dioperasi atas permintaan ibunya). Gambar Mickey ini sempat dimuat sebuah jurnal di Paris bernama Le Pétit Parisien. Pada tahun 1940, saat berusia 13 tahun, Uderzo bekerja pada Paris Publishing Society, dimana dia belajar tentang dasar profesinya kelak, seperti desain teks dan gambar.
Meski pandai menggambar, Uderzo kecil bermimpi menjadi tukang mekanik pesawat terbang. Kebetulan Uderzo buta warna. Selain itu, tukang gambar bukan pilihan menarik bagi kedua orang tuanya.
Ketika Perang Dunia II berlangsung, Uderzo sempat tinggal di Bretagne (Brittany). Bretagne adalah sebuah provinsi tua di bagian barat Perancis. Pada tahun 56 Sebelum Masehi, provinsi ini dikuasai oleh Bangsa Romawi dibawah kekuasaan Julius Caesar. Orang Romawi menyebut daerah ini Armorik, yang berarti distrik berpantai. Konon, bangsa Galia, nenek moyang bangsa Perancis pernah berada di daerah ini.
Saat awal berkolaborasi menciptakan Asterix, Goscinny pasrah bongkokan kepada Uderzo untuk menentukan setting cerita. Akhirnya, Uderzo memilih Brittany sebagai setting cerita dan kehidupan bangsa Galia dalam komik Asterix.
Di Brittany, Uderzo bekerja di pertanian dan membantu bisnis perabotan milik ayahnya. Kegiatan ini sempat membuatnya mandul menggambar. Hingga dia mengikuti sebuah kompetisi gambar strip oleh penerbit Éditions du Chêne, yang kemudian menerbitkan gambar kartun Uderzo berjudul Les aventures de Clopinard (Petualangan Clopinand). Penerbit ini juga sudah menerbitkan kartun Flamberge karya Uderzo setahun sebelumnya.
Pada tahun 1950, Uderzo menggambar beberapa bagian episode dari jagoan Amerika Captain Marvel Jr. untuk majalah Bravo! Kemudian dia bertemu dengan wartawan Belgia, yang memperkenalkannya dengan komikus kondang dari Brusel semacam Victor Hubinon, Eddy Paape and Mitacq, juga penulis Jean-Michel Charlier.
Pada masa-masa ini, Uderzo juga bertemu Goscinny. Goscinny adalah seorang pria berdarah campuran Polandia dan Ukraina yang lama tinggal di Argentina. Dia lahir di Paris pada 14 Agustus 1946. Pria bermuka bulat ini bermimpi menjadi tukang gambar dan pelawak. Goscinny pandai merangkai kata humor, dan dianugrahi senyum dan lirikan mata yang terkesan jahil.
Pada akhir tahun 1951, lahirlah Oumpah-Pah, karya kolaborasi mereka pertama yang berkisah tentang pahlawan Indian yang mampu bergerak secepat angin. (Ide yang mirip muncul juga pada Lucky Luke--cerita koboi yang bisa menembak lebih cepat dari bayanganya sendiri--karya Goscinny bareng komikus Morris dari Belgia yang muncul tahun 1955).
Lalu, pada tahun 1959, majalah Pilote lahir. Disini, Uderzo mengawali serial Petualangan Tanguy, yang teksnya diisi oleh Charlier. Pada tahun yang sama lahirlah Asterix yang diolah kata oleh Goscinny. Gambar Uderzo yang mampu menghidupkan humor cerdas Goscinny, membuat cerita perlawanan bangsa Galia menentang invasi bangsa Romawi ini segera populer di Perancis.
Uderzo dan Goscinny saling bersahabat, dan jahil. Persahabatan itu mereka bawa dalam karya mereka. Uderzo sering menggambar wajah mereka dalam beberapa petualangan Asterix. Dalam seri Asterix di Olympiade (Asterix at the Olympic Games/Astérix aux Jeux Olympiques, 1968), wajah mereka muncul dengan kostum ala Yunani kuno pada sebuah pahatan marmer. Ada sebutan "raja lalim" dan "tiran" di bawah pahatan wajah mereka.
Wajah mereka sering muncul dengan tawa menyeringai seperti dalam Asterix dan Panci Sup Bawang (Asterix and the Cauldron/Astérix et le chaudron, 1969), atau pada seri Perjalanan ke Mesopotamia (Asterix and the Black Gold/L'Odyssée d'Astérix, 1980). Biasanya, Uderzo muncul dengan hidung panjang, sementara Giscinny muncul dengan hidung tomat, plus senyum jahilnya. Namun, kadang mereka juga muncul dengan wajah buruk dan sengsara, seperti saat menggotong tentara mabuk dalam Obelix dan Kawan-kawan (Obelix and Co/Obélix et Compagnie, 1976).
Kejahilan lainnya, Uderzo juga memunculkan gambar tokoh kartun lain ke dalam Asterix. Thomson dan Thompson milik serial Tintin sempat muncul di seri Asterix di Belgia. Adegan perpisahan ala Romeo dan Juliet juga muncul dalam Desa Belah Tengah (Asterix and the Great Divide/Le Grand fossé, 1980).
Uderzo juga menuangkan perasaan dalam simbol gambar. Pada bagian akhir cerita Asterix di Belgia (Asterix in Belgium/Astérix chez les Belges, 1979), muncul gambar kelinci murung yang meninggalkan riuhnya penghuni kampung Galia menikmati celeng panggang--masakan favorit Obelix. Menurut situs resmi Asterix, ini perlambang kesedihan Uderzo atas kematian Goscinny yang tak terduga. Kelinci itu menggambarkan piaraan Gilberte, istri Goscinny.
Biarpun ditinggal Giscinny, Uderzo masih menghidupkan Asterix. Ada sembilan judul terbit tanpa Goscinny, termasuk seri teranyar The Falling Sky--versi BBC The Sky Falls on His Head--yang keluar 14 Oktober ini. Uderzo juga masih menulis nama Goscinny pada halaman depan komik Asterix.
Rahartati Bambang, penerjemah 19 komik Asterix ke dalam Bahasa Indonesia pernah dua kali bertemu Uderzo. Pada pertemuan pertama terjadi di Paris, pada musim semi Juni 1995. Uderzo sempat mengungkapkan kekaguman gaya terjemahan Rahartati yang lincah dan membumi. “Saya tidak menerjemahkan. Saya mengadaptasi,” Rahartati mengoreksi komentar Bapak Asterix ini. “Bravo,” tukas Uderzo.
Rahartati bertemu Uderzo lagi pada tahun 1997. Saat itu, Uderzo sempat berjanji akan menyerahkan penerjemahan Asterix dalam bahasa Indonesia kepadanya. Uderzo juga sempat memberi oleh-oleh coretan gambar Rahartati. Buah tangan Bapak Asterix.